“Responsibility is the price of freedom” (Elbert Hubbard)
Alkisah, Musa sedang menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, di padang gurun. Tiba-tiba dari semak duri muncul lidah-lidah api yang menyala namun semak duri tersebut tidak terbakar. Rasa penasaran menyelimuti hati Musa yang kemudian mendekat untuk melihat semak duri yang tidak terbakar tersebut. Tiba-tiba dari semak duri tersebut terdengarlah suara yang memanggil namanya. Ternyata suara itu adalah suara TUHAN. Di tempat itulah Tuhan pertama kali memperkenalkan diri kepada Musa. Tuhan kemudian memberitahukan namaNya kepada Musa. “AKU ADALAH AKU” kata Tuhan. “YHWH” itulah nama Tuhan. Berhubung huruf-huruf tersebut adalah huruf mati (konsonan), maka orang Israel menambahkan huruf vokal di antara huruf-hurf mati tersebut, orang Israel menyebutNya: Yahweh atau Yehovah. Bangsa Israel sebelumnya tidak mengenal siapa itu Tuhan, siapa namaNya. Mereka hanya tahu bahwa Tuhan yang mereka sembah adalah Tuhan nenek moyang mereka, yaitu Allah Abraham, Ishak, dan Yakub. Yahweh dalam terjemahan bahasa Indonesia ditulis dengan huruf besar, yaitu TUHAN (Inggris: LORD).
Musa diberi tugas oleh Tuhan untuk membebaskan (memerdekakan) bangsa Israel dari perbudakan di tanah Mesir. Kisah keluarnya (eksodus) bangsa Israel dari Tanah Mesir adalah kisah tentang perjuangan manusia melawan penindasan, kebodohan, ketakutan, dan kemapanan. Kisah eksodus ini jugalah yang menginspirasi bapak-bapak pendiri Amerika untuk memerdekakan Amerika. Demikian juga halnya dengan Bung Karno yang beberapa kali dalam pidatonya selalu mengutip ayat-ayat Alkitab dalam Kitab Keluaran.
Kemerdekaan atau kebebasan (freedom) adalah kata yang sering dikumandangkan orang. Penggunaan kata tersebut bahkan sering disalahgunakan dan disalahtafisrkan. Banyak orang yang berkepentingan dengan kata tersebut sehingga makna kebebasan (kemerdekaan) akan ditafsirkan sesuai dengan kepentingan penggunanya. Orang berpikir bahwa kebebasan berarti leluasa melakukan apa saja yang kita mau. Bagi sebagian orang kebebasan berarti hidup tanpa adanya peraturan yang membatasi.
Ingat! Kebebasan bukanlah surat ijin (license) untuk berbuat sekehendak hati kita. Tuhan membawa bangsa Israel keluar dari Tanah Mesir agar mereka bebas dan merdeka. Bangsa Israel bebas menyembah dan beribadah kepada Tuhan, bebas menentukan nasib mereka sendiri, bebas menentukan pilihan sendiri. Namun, kebebasan mereka diberi batasan atau rambu-rambu oleh Tuhan. Sepuluh Perintah Allah adalah rambu-rambu bagi bangsa Israel.
Dalam salah satu perintahNya bangsa Israel dilarang menyebut nama Tuhan dengan sembarangan. Sebagai bangsa pilihan Tuhan Israel punya hak istimewa bergaul akrab dengan Tuhan dan bebas berseru padaNya. Namun untuk menyebut nama TUHAN (Yahweh) orang Israel harus berpuasa dan menyucikan diri terlebih dulu. Nama TUHAN hanya disebut pada saat-saat ibadah, saat-saat tertentu karena nama itu sangat suci, agung, dan mulia. Ketika membaca Taurat atau Talmud dan bertemu nama YHWH, maka orang Israel tidak mengucapkan nama tersebut tapi menggantinya dengan kata Elohim atau Adonai. Dalam bahasa Inggris kata God selalu tidak dibaca atau ditulis lengkap oleh rabi-rabi Yahudi. Mereka menulisnya dengan G-d.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar